http://jhtm.or.id/index.php/jhtm/issue/feedJournal of Holistic and Traditional Medicine2021-11-30T01:35:47+00:00Dwi Septian Wijaya, S.Kep.,M.KMdwiseptianw@gmail.comOpen Journal Systems<p>Journal of Holistic and Traditional Medicine (JHTM) promotes advances in the discovery and development of holistic and traditional medicine. Articles focus on the holistic care, cultivation and extraction of raw materials, or the analysis of these materials’ phytochemical or pharmacological effects and toxicity, as well as their potential applications of natural extracts, fractions, or compounds in the formulation of traditional medicine.</p>http://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/111FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA2021-09-17T16:08:49+00:00Chindy Annisa Putri Mandala Sempagachindysempaga@gmail.com<p><em>The case numbers of eating disorders are now increasing with the times and can be affected anyone in various age groups, gender, ethnicity, or race. This condition, which is classified as a serious psychiatric disorder, can cause disability that is very detrimental to physical and psychosocial health and can even be life-threatening. The causes of eating disorders are complex and multifactorial. Therefore, this literature review study aims to reveal what factors can contribute to the incidence of eating disorders in adolescents which can then be considered in preventing and overcoming eating disorders problems in adolescents. The method used is a literature review of 26 NCBI journals. The results obtained that the factors associated with the incidence of eating disorders in adolescents include biological, psychological, environmental, and sociocultural factors.</em></p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/119PEMBERIAN PARE DAN PENURUNAN GLUKOSA DARAH PADA DIEBETES MELITUS2021-10-15T15:32:40+00:00Syifa Tiani Putrisyifatiani1@gmail.com<p>Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis,yang terjadi apabila pancreas tidak menghasilkan insulin yang adekuat, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang diproduksi tubuh.Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar glukosa dalam darah yang atau dikenal dengan istilah hiperglikemia. Penyakit diabetes melitus saat ini merambah di seluruh dunia, tidak hanya Negara-negara maju saja yang terserang dengan penyakit ini, akan tetapi negara-negara berkembang sekarang juga memiliki resiko besar terserang penyakit ini, menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO). Penderita Diabetes Melitus memiliki resiko besar untuk menderita komplikasi akibat perjalanan penyakit ini. Untuk mencegah dan mengatasi diabetes telah dikembangkan berbagai macam cara,. Salah satunya adalah Tumbuhan Pare (<em>momordica charantia).</em></p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/109PENGARUH VITAMIN D TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN COVID-19 2021-09-14T03:00:51+00:00Paisal Fadhillahpaisalfadhillah99@gmail.com<p><em>Corona virus diseases</em> 2019 (covid-19) merupakan nama penyakit yang ditetapkan oleh WHO sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Hanya sedikit yang diketahui mengenai faktor protektif dari covid-19. Oleh karena itu, Tindakan preventif diperlukan untuk mengurangi infeksi, tingkat keparahan dan mortalitas covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode <em>literature review </em>untuk mengetahui pengaruh vitamin D terhadap tingkat keparahan covid-19. Berdasarkan studi dari berbagai literatur, sebagian besar studi observasional memberikan hasil bahwa vitamin D berpengaruh positif terhadap covid-19. Sebaliknya, sebagian besar studi dengan menggunakan metode Randomized Controlled Trial (RCT), tidak memberikan hasil bahwa terdapat hubungan atau pengaruh vitamin D terhadap covid-19. Perlu dilakukan penelitian dan pengujian lebih lanjut dengan uji klinis untuk mengetahui lebih spesifik dan tepat dosis dan konsentrasi 25(OH)D, yang dapat berpengaruh terhadap covid-19.</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/117ETIKA DALAM KESEHATAN MASYARAKAT (ETHICS IN PUBLIC HEALTH)2021-09-28T12:02:04+00:00Hanna Wijayahannwijaya@yahoo.comGunawan Widjajawidjaja_gunawan@yahoo.com<p>Kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang mempelajari pencegahan penyakit guna memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Di Indonesia ilmu kesehatan masyarakat sudah berkembang sejak abad ke-14. Peneltian ini menggunakan kajian literatur yang diambil sesuai dengan pokok pembahasan dan kemudian di analisis secara mendalam. Kesehatan masyarakat mengacu pada preventif, promotive dana terapi. Pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Tantangan yang terjadi dalam kesehatan masyarakat adalah masyarakat yang beragam dan pluraristik.</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/115FORMULATION FOR THE MAKING OF JAMBLANG (Syzigium cumini L.) LEAF ETHANOL EXTRACT SHAMPOO COMING FROM MANGALLEKANA VILLAGE, MAROS REGENCY2021-09-19T09:06:35+00:00Ririn Dian Sari Ririn Dian Sariririindian@gmail.com<p>Jamblang leaves (<em>Syzigium cumini</em> L.) is one of the plants that is very step in the season but only a few people know that one of these plant parts can be processed as a shampoo, when the jamblang leaves take place in the management process it is often discarded because the community sometimes do not know the benefits contained in jamblang leaves (<em>Syzigium cumini</em> L.). Jamblang (<em>Syzigium cumini</em> L.) leaves extract can affect the physical properties of the shampoo. This research was conducted by making shampoo from jamblang leaf extract in the manufacture of jamblang leaf extract (<em>Syzigium cumini</em> L.) as an active substance with each different concentration formula, F1 5%, F2 7%, F3 10%. Evaluation of jamblang leaves extract (<em>Syzigium cumini</em> L.) conducted was organoleptic test, homogeneity test, pH test, and foam stability test. The results showed that the results of organoleptic testing on FI had a rather thick shape, characteristic odor, green color, F2 the shape is rather thick typical odor and green +, F3 is rather liquid form, characteristic odor, green color ++, while the homogeneity testing of F1, F2 and F3 shampoo is not homogeneity. Testing the pH on F1 and F2 5 while F3 is 7. Testing the stability of the foam on F1, F2, and F3 = 5 cm.</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/122FROM LABORATORY TO CLINICAL - TREATMENT OF HYPERPIGMENTATION POST-INFLAMMATORY, ANTI-MICROBA AND BODY ODOR IN AXILLARY REGION WITH TISSUE INNOVATION COMPOSITED PIONIN, ALOE VERA, GLUTATHIONE, AND LAVENDER2021-10-31T08:52:46+00:00Sukmawati Tansil Tandr.sukmawatitansilspkk@gmail.comYohanes Firmansyahyohanesfirmansyah28@gmail.com<p><em>It is generally recognized that hyperpigmentation post-inflammatory and body odor issues can be distressing. This will also have an effect on the overall quality of life. As a result, we require a therapy that may address both post-inflammatory hyperpigmentation and body odor issues. The goal of this study was to see if the invention's combination had any antibacterial properties, as well as if it might lessen or fade the signs of hyperpigmentation post-inflammatory. It is believed that the antibacterial action of the current innovation would minimize patients' body odor. This composition is in accordance with the Regulation of the Head of the Drug and Food Control Agency of the Republic of Indonesia Number 12 of 2019 concerning Contaminants in Cosmetic. The axillary tissue cleansing formulation comprises pionin, aloe vera, glutathion, and lavender, all of which have been shown in the laboratory to prevent bacterial development. Clinically, however, the administration of this intervention was demonstrated to be capable of reducing or fading the symptoms of hyperpigmentation post-inflammatory and relieving body odor with very little adverse effects.</em></p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/113Ekstrak Etanol Daun Sirih Piper Betle Sebagain Antikanker2021-09-18T15:06:45+00:00Lucky Ikram Alfathanyluckyikram99@gmail.com<p>Daun sirih (<em>Piper betle</em>) adalah tanaman obat-obatan tradisional yang banyak digunakan masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antikanker dari ekstrak etanol daun sirih. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif melalui penelusuran pustaka (<em>literature review</em>). Sumber data yang digunakan berasal dai Pubmed, Elsevier dan Google Scholar. Berbagai penelitian menunjukan bahwa daun sirih memiliki efek sitotoksik pada sel kanker contohnya pada sel kanker payudara T47D, sel kanker SCC-40 dan pada nanobiokonjugat daun sirih tidak ada penurunan viabilitas pada sel normal. Kandungan senyawa bioaktif golongan terpenoid, fenol, alkaloid pada daun sirih (<em>Piper betle</em>) memiliki efek sitotoksik pada sel kanker yang menyebabkan terjadinya apoptosis pada sel kanker.</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/120FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA ANEMIA PADA REMAJA PUTRI2021-10-28T01:18:14+00:00putri ulayya anjayaputriulayyaa@gmail.comZakiah Nur Rohmahzakiarohma37@gmail.com<p>Anemia merupakan suatu keadaan dimana komponen di dalam darah yaitu hemoglobin (Hb) dalam darah jumlahnya kurang dari kadar normal. Remaja puteri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putera. Hal ini dikarenakan remaja puteri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya anemia pada remaja puteri secara umum adalah pengetahuan gizi, pola konsumsi, sosial ekonomi, status kesehatan, aktifitas fisik, pola menstruasi</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/110MANFAAT DAUN SIRIH PADA PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER2021-09-16T09:32:23+00:00Athallah Naufalzaathallahnaufalza123@gmail.com<p>Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koronaria akibat adanya proses aterosklerosis atau spasme maupun kombinasi dari kedua proses tersebut, dan menjadi salah satu penyebab utama kematian. Banyak pengobatan yang telah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit jantung koroner (PJK), tetapi sejauh ini pengobatan terhadap penyakit jantung koroner masih memiliki berbagai efek samping yang dapat merugikan tubuh dikarenakan penggunaan bahan kimia sebagai bahan baku dalam pembuatan-nya. Sehingga banyak penelitian mengembangkan pengobatan dari tumbuhan yang memiliki lebih sedikit efek samping dan efektif dalam mencegah maupun menurunkan keparahan dari penyakit jantung koroner. Daun sirih merupakan salah satu tanaman herbal asli Indonesia yang memiliki sangat banyak manfaat. Penelitian membuktikan bahwa daun sirih memiliki kandungan yang dapat mencegah terbentuknya aterosklerosis yang bisa berujung pada terjadinya penyakit jantung koroner. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat daun sirih pada pencegahan penyakit jantung koroner. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif berupa studi literature dari berbagai jurnal nasional dan internasional dengan meringkas topik pembahasan dan kemudian membandingkan hasil yang disajikan dalam artikel. Daun sirih mengandung senyawa flavonoid yang merupakan senyawa fenol alami yang memiliki fungsi dalam penurunan kadar kolestrol.</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/118Kesehatan dan HAM (Health and Human Rights)2021-09-28T12:03:34+00:00Yana Sylvanasylvanayana@gmail.comGunawan Widjajawidjaja_gunawan@yahoo.com<p>Hak atas Kesehatan merupakan bagian dari hak asasi manusia karena kesehatan berkaitan erat dengan seseorang hidup dan menjalankan fungsi sebagai makhluk social di dalam kegiatannya sehari-hari dikarenakan hal tersebut ha katas Kesehatan harus diperhatikan oleh warga negara hingga pemerintah. Semenjak Penyebaran Covid-19 yang pertama kali terkonfirmasi di kota Wuhan dan menyebar ke seluruh negara, termasuk negara Indonesia, Pemerintah kita telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19. Kebijakan itu berupa melakukan Karantina wilayah berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), hingga melakukan Vaksinasi Covid-19 dengan tujuan untuk menekan penyebaran penyakit Covid-19. Untuk memastikan Vaksinasi Covid-19 berjalan lancer demi memenuhi Hak Atas Kesehatan Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/108HUBUNGAN ANTARA RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT DENGAN DERAJAT KLINIS PASIEN COVID-192021-09-03T00:43:16+00:00Fifi Nurliza Aini Tibarfifinurlizaa@gmail.com<p>Penyakit yang baru saja ditemukan pada bulan Desember 2019 adalah COVID-19, penyakit ini disebabkan oleh <em>Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2</em> (SARS-CoV-2). Nilai laboratorium yang tidak normal berperan penting untuk membantu mengelompokkan dan menilai prognosis pasien. Pemeriksaan laboratorium yang sederhana seperti pengukuran rasio neutrofil limfosit diketahui dapat digunakan sebagai faktor untuk menentukan prognosis dari pasien dalam berbagai situasi klinis. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rasio neutrofil limfosit dengan derajat klinis COVID-19. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif berupa studi literatur dari berbagai jurnal nasional dan internasional. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang kuat antara rasio neutrofil limfosit dengan derajat klinis COVID-19 dimana pasien dengan nilai NLR > 3,3 memiliki risiko 6,2 kali lebih besar menderita keluhan COVID-19 derajat berat dibandingkan pasien dengan nilai NLR ≤ 3,3.</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/116ANOSMIA AS A PREDICTIVE FACTOR FOR PROGNOSTIC AND LOWER SEVERITY OF COVID-192021-09-24T06:42:30+00:00Zakiah Nur Rohmahzakiarohma37@gmail.com<p>Pada akhir Desember 2019, terjadi wabah pneumonia yang diberi nama WHO penyakitnya sebagai Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Sampai sekarang penambahan jumlah kasus serta kematian tiap harinya tidak dalam jumlah yang sedikit. Beberapa gejala utamanya antara lain demam, batuk, kelelahan, dan mialgia. Banyak kasus juga menunjukkan gejala hilangnya penciuman (anosmia) atau rasa. Anosmia adalah salah satu gejala paling khas dan umum dari pasien COVID-19. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anosmia bisa menjadi penanda deteksi dini pasien yang terinfeksi, dimana hipotesisnya, anosmia merupakan aktivasi awal kekebalan sebagai faktor pelindung sehingga dapat menjelaskan anosmia sebagai faktor prognosis yang baik. Maka dari itu, penulis ingin mengetahui lebih lanjut hubungan gejala anosmia dengan prognosisnya. Penulis menggunakan metode yaitu studi literatur dari jurnal baik nasional maupun internasional dengan meringkas topik pembahasan dan membandingkan hasil yang disajikan dalam artikel. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan penulis, anosmia sering dikaitkan dengan kondisi klinis lebih ringan, dan tingkat rawat inap yang lebih rendah. Sehingga keberadaan anosmia dapat memeperkirakan prognosis. Namun ada beberapa penelitian belum menemukan hubungan yang berarti antara penurun pembauan dengan jenis kelamin, keparahan penyakit, tingkat keparahan gambaran klinis paru atau komorbiditas. Namun anosmia lebih sering terjadi pada infeksi SARS-CoV-2 dibandingkan pada infeksi virus lain. Sehingga diperlukan kembali penelitian lebih lanjut dengan studi kasus yang lebih besar dan meluas.</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/114PERANAN VITAMIN D PADA PASIEN COVID-192021-09-18T23:43:11+00:00Muhammad Gusti Fawwazgustifawwaz2@gmail.com<p>Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit baru yang sebelumnya tidak diketahui sampai akhirnya muncul di Wuhan, China pada Desember 2019. COVID-19 disebabkan oleh strain baru dari <em>coronavirus, Novel Coronavirus 2019 </em>(2019-nCoV) secara resmi dinamai <em>Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus 2</em> (SARS-CoV-2). Vitamin D berperan penting dalam imunomodulasi dan homeostasis sistem imun. Pada individu dengan risiko defisiensi vitamin D terutama dalam kondisi pandemi ini disarankan untuk memperhatikan status vitamin D yang ada dalam diri nya dan disarankan untuk mengkonsumsi suplemen vitamin D untuk mengoptimalkan kadar serum vitamin D pada diri nya.</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicinehttp://jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/121NEW INNOVATION USING TOPICAL ITRACONAZOLS AS A SUPERFICIAL FUNGAL SKIN INFECTION THERAPY AND ITS SUPERIORITY COMPARED TO STANDARD THERAPY2021-10-31T08:49:29+00:00Sukmawati Tansil Tandr.sukmawatitansilspkk@gmail.comYohanes Firmansyahyohanesfirmansyah28@gmail.com<p>Background: Fungal infection of the skin is a common clinical problem in the community, particularly in groups of people who practice poor hygiene or in populations with a low immune status. Microsporon audoinii and Trichophyton rubrum, can cause the disease to be chronic and residif. This is generally due to the fungus developing a mechanism of resistance to the commonly used drug regimens in the community. As a result, a novel innovation is required to expedite patients' healing from dermatophytosis.</p> <p>Method: The purpose of this study is to compare the efficacy of a new treatment therapy utilizing a combination of 2% itraconazole, 1% salicylic acid, and 2% sulfur to that of 2% ketoconazole (standard therapy). The samples for this study were all cases of fungal infections of the skin diagnosed at Indra's clinic between 2016 and 2017. The study's independent variable was the formulation of the drug, while the dependent variable was clinical improvement and the occurrence of side effects.</p> <p>Results: The cure rate was 91,7 percent for the 121 respondents who received a combination cream containing 2% itraconazole, and 80.7 percent for the 114 respondents who received a ccream containing 2% ketoconazole. There were no statistically significant differences in adverse events between the two intervention groups.</p> <p>Finally, Innovative drug formulations for fungal infections (2 percent itraconazole, 1% salicylic acid, and 2% sulfur) have been shown to be more effective and superior to standard therapy.</p>2021-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Journal of Holistic and Traditional Medicine